Nilai tempat dibaca
mulai kanan menuju ke kiri, dimulai dari nilai satuan terkecil sampai dengan
satuan terbesar. Sebagai contoh untuk sistem bilangan desimal dimulai dari
satuan, puluhan, ratusan ... dan seterusnya.
Contoh :
Bilangan desimal 4 5
6 7 atau (4 5 6 7)10, mempunyai bobot sebagai berikut :
1000 (ribuan), 100
(ratusan), 10 (puluhan), 1 (satuan),
jadi untuk bilangan diatas dapat ditulis sebagai berikut.
4 x 103 5 x 102 6 x 101 7 x 100
Dapat dijelaskan
sebagai berikut :
- 7 menunjukan harga satuan = 7
- 6 menunjukan harga puluhan = 60
- 5 menunjukan harga ratusan = 500
- 4 menunjukan harga ribuan = 4000
Untuk sistem bilangan
BINER, harga tempat adalah sebagai berikut :
BINER : 26 25 24 23 22 21 20
DESIMAL : 64 32 16 8 4 2 1
Satuan terkecil dalam
sistem bilangan BINER disebut BIT (binary
digit), yaitu menunjukan banyaknya jumlah lambang bilangan biner yang
dipergunakan.
Contoh :
101 = 3 bit
1011 = 4 bit
10110 = 5 bit
Apabila angka satu
dari bilangan biner bergeser ke kiri maka akan mempunyai harga tambah besar.
Digit paling kiri merupakan angka satuan terbesar atau most significant digit (MSD). Digit paling kanan adalah angka
satuan terkecil atau least significant
digit (LSD).
Contoh
:
Konversi sistem
bilangan BINER dan DESIMAL untuk 4 input
BILANGAN BINER
ABCD
|
BILANGAN DESIMAL
|
0000
|
0
|
0001
|
1
|
0010
|
2
|
0011
|
3
|
0100
|
4
|
0101
|
5
|
0110
|
6
|
0111
|
7
|
1000
|
8
|
1001
|
9
|
1010
|
10
|
1011
|
11
|
1100
|
12
|
1001
|
13
|
1110
|
14
|
1111
|
15
|
Note : Apabila diidentikan dengan sistem bilangan desimal, maka kaitannya dengan input pada rangkaian digital maka penulisan urutan huruf A B C D mempunyai arti bahwa kaki D pada rangkaian logika akan diberi bobot sebagai SATUAN, kaki C diberi bobot PULUHAN, kaki B diberi bobot RATUSAN, kaki A diberi bobot RIBUAN. Dalam hal ini D sebagai LSB da A sebagai MSB.
Pada literatur lain
dipergunakan penulisan D C B A pada dasarnya adalah sama saja, yang perlu
diperhatikan adalah konsistensi dalam penulisan. Dalam hal ini A sebagai LSB
dan D sebagai MSB. Permasalahan pokok dalam sistem digital adalah bentuk
binernya, sedangkan A B C D hanya menunjukan input yang diberikan pada
rangkaian digital. Contoh pamakaian akan diberikan pada artikel – artikel
selanjutnya.
Pada artikel
berikutnya akan saya jelaskan tentang konversi bilangan biner ke sistem
bilangan yang lainnya. demikian penjelasan saya tentang bobot sistem bilangan
biner, terimakasih semoga bermanfaat
0 Komentar untuk "BOBOT BILANGAN BINER"
Komentar Sobat Adalah Bentuk Kontribusi Untuk Kami